"Kata Bung Karno: jangan pernah melupakan sejarah bangsa. G30SPKI kelam dan mencekam," cuit pemilik akun @IkrarNH, Selasa, 30 September 2014. Peristiwa tersebut dinilai mengerikan. Pada 1 Oktober 1965 dinihari, enam jenderal senior dibunuh karena diduga hendak melakukan kudeta.
Sejumlah akun pun mengomentari pemerintah yang tak menjelaskan sejarah lengkap mengenai peristiwa ini. Pada era presiden Soeharto, peristiwa tersebut pernah dirangkum dalam sebuah film berjudul Pengkhianatan G30S-PKI.
Namun, dari sejumlah informasi yang dihimpun, munculnya film tersebut justru menimbulkan perseteruan pada berbagai kalangan karena dianggap tak lengkap. "Sejarah perlu dipahami secara utuh dan berkesinambungan. Tidak sepotong-sepotong," cuit pemilik akun @bambangts.
Dalam satu menit, terdapat sekitar 80 netizen yang mengomentari peristiwa ini. Namun hingga saat ini ratusan cuit yang menggunakan tagar #G30SPKI itu belum menembus peringkat trending topic di Twitter.
Beberapa bulan setelah September 1965, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, dimasukkan ke tenda-tenda tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Hingga saat ini, jumlah orang yang dibantai tidak diketahui dengan jelas.
Sejumlah perkiraan menyebutkan peristiwa ini memakan korban sekitar 500 ribu orang. Ada pula perkiraan lain yang menyebutkan korbannya sampai 2-3 juta orang. "Tak semua sejarah berakhir indah. Ada yang sumringah, ada yang berdarah. Mari rapatkan barisan, kita bunuh penjajah," cuit akun @matapuisi.
0 comments:
Post a Comment