Saturday 27 September 2014

Spongebob Akan di Hapus KPI


Spongebob Akan Dihapus, Fans Bereaksi Keras dengan Ramaikan Tagar #SaveSpongebob. Rilis Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) atas beberapa tayangan kartun televisi yang dianggap tidak cocok bagi anak-anak ternyata menuai berbagai pendapat. Apalagi sempat beredar isu jika Spongebob, salah satu kartun yang dipermasalahkan akan dihapus dari Global TV.

Spongebob (Global TV) dan Crayon Shincan (RCTI) belum lama ini masuk daftar hitam KPI untuk kategori hati-hati. KPI meminta pihak televisi untuk membuang atau menghapus adegan-adegan yang dianggap tidak pantas, seperti memelorotkan celana dan mengejek. KPI juga mengancam jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka izin kartun tersebut akan dicabut.
Lalu, bagaiaman tanggapan para penggemar atau fans kartun ini? Menanggapi hal tersebut, penggemar tokoh kartun berbentuk busa tersebut langsung bereaksi dengan membuat tagar #SaveSpongebob di Twitter dan menjadikannya trending topik pada Kamis malam (25/09/2014).
Seorang penggemar pemilik akun Ratih Husnun @HusnunRatihRW bahkan menuliskan Daripada Spongebob Yang Dihapus, Mending Hapus GGS Aja ! #savespongebob.
Selain Ratih, sejumlah pemilik twitter juga bereaksi serupa. Pemilik akun @Ungaek bahkan membandingkan kartun Spongebob dengan kurikulum 2013, Jangan hapus cartoon semasa kecil kami kalau kur.2013 masih ada *roftl #savespongbob
Pemilik akun @suryapradana bahkan menirukan gaya salah satu artis sinetron TV, Spongebob dan film kartun lain diberhentiin? Trs anak kecil yang masih dibawah 6tahun mau disuruh nonton film Omg hellow?:’I yang bernada sindiran terhadap salah satu sinetron yang ada di stasiun TV.
Hingga berita ini diturunkan, tagar #SaveSpongebob masih berada di urutan kedua dalam trending topic twitter.

Tanggapan para penggemar ini memang sedikit berlebihan. Lantaran pihak KPI sebenarnya memberikan peringatan, dan bukan menuntut untuk dihapuskan. Sebagian besar orang yang protes terhadap keputusan KPI ini adalah orang dewasa yang sudah dapat menyaring mana yang salah dan mana yang benar. Padahal obyek yang paling sering menonton tayangan ini adalah anak-anak.

Tontonan anak-anak sebenarnya, sebaik apapun tetaplah perlu didampingi orang tua. Meski dikatakan aman pun, saat menonton tayangan televisi, anak tetap harus didampingi. Orang tualah yang sebaiknya menjadi filter, dalam memilih tontonan apa bagi anak-anaknya.

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 05:29 Kategori:

0 comments:

Post a Comment